Mendengar hal itu Viona menggerutu kesal ia menghempas tangan Yos yang ia peluk sedari tadi dengan kasar lalu berkata. "Lo tuh ya─"
"Apa, gue apa?"
Tanpa berkata lagi, Viona menginjak kaki Yos menggunakan high heels yang ia kenakan. Menekannya sangat kuat hingga berhasil membuat Yos menjerit nyaring kesakitan.
"Astaga, Fiona, sakit tahu!" Keluhnya.
"Ada dendam apa sih sama gue? Sampai kayak gini banget sama gue?"
Viona dengan datar dan mode jutek menunjuk ke arah dirinya menggunakan tangan kanan lalu menunjuk mobil milik Yos.
"Nggak mau, gue capek," ujarnya menolak.
"Ish, enggak boleh bohong ya. Lo, kan, kalau capek nggak mungkin ke sini. Enggak boleh kayak gitu tahu!" ujar Viona dengan ekspresi gemas seperti anak kecil yang berbicara pada pamannya.
Melihat hal itu, Yos terkekeh geli. Ia tidak tahu bahwa Fiona kini sudah benar-benar pandai untuk menggoda. "Dari mana lo belajar kayak gitu?"
"Nggak ada yang ngajarin gue kok. Cuman inisiatif aja."