"Wandi itu baik, perhatian, terus juga dia─"
"Bukan itu, Fiona, perasaan lo ke Wandi, gimana?"
"Gue nggak tahu, Yos. Gue enggak ngerti sama perasaan gue sendiri. Makanya gue tolak dia kemarin."
"Itu jawabannya sebenarnya. Kenapa lo nolak dia, bukan karena Cindy."
"Bener, kok. Cindy salah satunya, tapi ada alasan lain juga."
"Kalau gue boleh saran ya, bener sih apa yang udah lo lakuin. Itu udah bener. Karena lo nggak terburu-buru buat ngambil keputusan, kalau sampai lo salah ambil keputusan, akibatnya fatal. Bagus kok kalau lo udah nolak dia, karena dengan begitu lo belajar dulu untuk mengerti perasaan lo sendiri."
Yos duduk di samping Fiona sembari berbisik dia berkata, "Gue denger. Katanya lo diteror. Bener begitu?"
Fiona menatap dengan mata melotot.
"Dari mana lo tahu?"
"Jadi itu benar?" tanyanya terkejut.
"Iya," balas Fiona sembari menundukkan kepala.
"Lo berdua ngapain?!" tanya Fandi. Berhasil mengejutkan mereka berdua
