"Hai, udah lama ya kita nggak saling sapa? Beberapa hari yang lalu peluru gue yang nyasar di kamar VIP lo itu, aman kan?" ucapnya membaca surat itu.
Tubuh Fiona bergetar hebat, dia duduk di ujung ranjang milik Fania ketakutan. Yang ia lakukan hanya memeluk kedua lututnya. Fania tidak tahu harus berbuat apa. Tidak mungkin dia mengatakan segalanya pada ibunya.
Alasan utama. Karena dia sudah berjanji pada Denis untuk tidak mengatakannya begitu saja pada kedua orang tuanya, tanpa berunding terlebih dahulu.
Alasan kedua. Ibunya dan ayahnya sedang bersitegang, rumah tangga di ujung tanduk, mereka sedang diambang kehancuran. Maka dengan memberitahu hal ini, akan membuat semuanya semakin memperkeruh keadaan. Dan seperti yang Denis katakan, hal ini mungkin saja akan diambil kesempatan oleh peneror itu. Untuk semakin menghancurkan Fiona.
