"Kamu tahu gimana ekspresi Fania? Aku bahagia banget lihat ekspresi dia."
"Apa ... Fania percaya kepada saya?"
"Untuk sementara dia percaya kalau kamu benar-benar enggak selingkuh, tapi ... kalau ada bukti. Aku yakin dia akan ninggalin ayahnya dan lebih memilih tinggal bersama ibunya." Wanita itu memberi jeda, "katanya sih, dia masih pengen perjuangin kamu untuk bersatu sama istri kamu."
"Saya nggak pernah selingkuh sama kamu, ya!"
"Saya nggak peduli, sih, apapun yang kamu bilang. Karena apa? Saya punya semua buktinya dan kapanpun saya mau, saya bisa saja menyerahkan itu pada istri kamu. Kepada Fania secara langsung tanpa perantara. Kayaknya dia menganggap," dia menatap Simon untuk sejenak menunggu ekspresinya yang mungkin membuatnya bahagia, "saya ini panutan dia banget. Padahal saya adalah orang yang bisa saja, paling menghancurkan dia," terangnya dengan senyum menyeringai.
"Jangan bawa-bawa Fania dalam urusan ini."