Denis memadamkan lampu tidak jauh dari sana. Hanya menyisahkan lampu tumblr yang tersedia. Gelap. Dari kegelapan itu dia mengeluarkan satu bunga mawar merah yang bercahaya, di dalamnya ia letakkan lampu portable berbentuk hati.
"Fiona, selamat datang di rumah kembali, semoga sehat-sehat terus ... dan semoga gue sama lo terus," ujar Denis sedetik kemudian, dia kembali menyalakan lampu.
Hanya sampai di situ saja, tidak lebih
Pada saat yang bersamaan sayangnya Wandi melihat kejadian itu.
"Wan, lo mau balik aja?" tanya Fandi saat merasakan atmosfer kegundahan pada wajah Wandi.
"Enggak, kenapa harus balik? Gue ggak apa-apa. Lagian kita di sini untuk Fiona," ujarnya berusaha terlihat baik-baik saja.
"Eh, Wan? Fan?" sapa Fania ramah. "Sini, duduk!" ujar Fania sambil memeluk tangan Fandi agar duduk tepat di sampingnya.
"Denis. Tolong, dong, kursinya yang tadi."
Denis mengambil dua kursi yang tersedia.