"Ayah, bukan ayah kandung kalian," ucap ibunya memulai obrolan.
Seketika mereka semua Hening dan menatap Rania. Terutama Fania dan Fiona, ia sungguh tidak menyangka atas apa yang ibunya katakan. Berbeda halnya dengan Denis, jika dibanding khawatir dengan kondisi Rani, dia lebih khawatir dengan perasaan Fiona. Ia menatap Fiona dengan perasaan iba. Sedangkan suaminya menatap Rani dengan perasaan tidak tega. Ia menyeka lembut punggung istrinya lalu menggenggam tangan istrinya bermaksud menguatkan.
"Ay-yah bukan ayah kandung?" tanya Fania tidak menyangka, ia masih tidak percaya atas apa yang dia dengar.
Sedetik kemudian dia tersenyum dengan miris. "Mama bohong kan? Enggak mungkin Fania Fiona ... dari kecil kami sama ayah, dia Ayah kandung kita, kan, Ma? Iya, kan, Ma?" tanyanya meminta kepastian.
"Maaf, Fania, tapi apa yang Mama katakan itu kenyataannya. Ayah bukan Ayah kandung kalian, dia datang ke hidup Mama saat Mama sedang kesulitan. Saat itu Mama masih bersama papa."