"Ada banyak hal yang lebih penting daripada masa lalu kita. Masa saat kita masih kecil."
"Gue nggak ngerti, kenapa sih lo dari tadi kayak─"
Denis membisikan sesuatu ke telinga kanan Fania, "kalau lo sadar. Mungkin aja dari tadi ada yang ngintai kita di sini." Fania membelalakkan mata mendengar hal itu.
Lalu dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Denis membisikan lagi, "bersikap biasa aja dan jangan buat Fiona khawatir. Karena tadi dia udah mulai teror Fiona."
"Lo nggak lagi bercandain gue, kan, Denis?"
"Lo kira dari tadi gue omongin semuanya bercanda? Gue serius. Lo kira kenapa gue nggak pulang sampai muka gue lecek kayak gini? Lusuh, kecapean."
"Kenapa?"
"Kenapa lagi kalau bukan karena Fiona?"
"Fiona ... ketakutan?" tanya Fania lagi.
"Banget, dia ketakutan banget. Cuma dia berusaha untuk menutupi itu. Kalau lo tadi lihat gue bercanda sama Fiona. Itu karena gue habis tenangin dia tadi. Please banget kerjasamanya kali ini aja."