Tidak lama kemudian, ada satu tembakan lagi yang mengarah pada mereka. Namun dengan cepat Wandi mengambil meja kaca yang ada dekat sofa. Untuk menahan itu, tapi itu bukan tembakan sungguhan, melainkan sebuah tembakan yang di dalamnya terdapat kertas kecil.
"Ini baru permulaan, lo bakal rasain apa yang bos kami rasakan," baca Wandi pada surat itu dengan pelan. Namun, Fiona dan Denis dapat mendengar dengan jelas.
Fiona terkejut karena ini pertama kalinya Fiona mendapat teror seperti ini. Bahkan dulu saat Fiona dibenci oleh Firda, tapi dia tidak pernah mendapat teror seperti ini. Wandi juga dapat memastikan bahwa Fiona tidak memiliki satu musuh pun saat masih SMA. Juga hingga kini, kecuali ... saat Fiona di Korea. Walau, tidak mungkin teror itu sampai ke Indonesia, itu terlalu jauh.