Chereads / MENCUMBUI MASA LALU / Chapter 1 - KEDATANGAN YASMIN

MENCUMBUI MASA LALU

LANINA
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - KEDATANGAN YASMIN

Hari masih pagi ketika suara riuh sudah terdengar. Saroja tidak pernah tahu sebenarnya itu suara apa, tapi dari kamarnya dia bisa menangkap suara riuh dan gaduh yang ada di luar sana.

"Wah, keponakanku yang cantik sudah datang!"

"Iya, Om. Satu jam yang lalu pesawatnya mendarat lalu kemudian aku dijemput oleh sopir yang katanya adalah utusan dari Om."

"Aku minta maaf, tidak bisa ikut menjemputmu tadi karena terlalu banyak kesibukan yang harus dikerjakan."

"Tidak masalah Om, Yasmin mengerti kok, kalau Om sampai hari ini masih juga sibuk, sudah biasa itu."

"Kalau begitu, kamu istirahat saja dulu. Kamarmu sudah disiapkan oleh pembantu. Kamu pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh.

"Adil, ke mana Om?"

"Dia masih ada di kantor, nanti juga pasti akan bertemu dengan kamu. Kalau waktunya makan malam biasanya kami sekeluarga berkumpul. Kamu tenang saja, yang penting sekarang kamu istirahat.'

"Wah, Adil sekarang sudah jadi seorang pengusaha ya, Om? Pasti dia sangat tampan."

"Tampan dong! Siapa lagi Papanya!"

"Kalau Tante, bagaimana kabarnya?"

"Tante mu, baik."

"Iya, Tante baik, sehat dan alhamdulillah masih segar bugar," suara dari Ibu Adil yang ternyata duduk di sebuah kursi goyang."

Tidak lama kemudian seorang pembantu datang membawa nampan berisi minuman.

"Minumlah dulu, kamu pasti haus."

Wanita yang bernama Yasmin itu kemudian duduk di kursi tamu. Dia menyeduh minuman yang sudah dihidangkan oleh pembantu.

Yasmin memang tampak cantik. Rambutnya sebahu, matanya tajam berwarna biru, bulu matanya lentik.

Letih ditubuhnya memaksakan dirinya untuk merubah posisinya dengan merebahkan punggungnya sejenak di kursi tamu itu.

Hingga kemudian dia berdiri,

"Om, Tante, Yasmin mau ke kamar dulu ya! Yasmin sangat capek."

"Dari tadi kan Om sudah minta kamu untuk beristirahat, kamu saja yang tidak bergegas masuk."

"Iya Om, harap maklum! Yasmin kan juga kepengen ngobrol sama Om dan Tante. Kita kan sudah lama tidak bertemu."

Perempuan itu, Yasmin, keponakan dari Ayah Adil yaitu Pak Garda.

Dia sudah lama tinggal di luar negeri untuk meneruskan pendidikannya.

Beberapa bulan yang lalu, dia datang kembali ke tanah air namun ia tinggal di rumah orang tuanya di Jakarta.

Sebagai lulusan luar negeri tentu saja dia demikian terpelajar namun pastinya kehidupan bebas telah menjadi warna bagi diri dan kesehariannya.

"Mas!" Panggil wanita yang duduk di kursi roda itu.

"Ada apa sih kamu menyuruh Yasmin datang ke rumah ini?"

"Yasmin itu keponakanku, apa salah kalau aku merindukan dia, lalu menyuruhnya datang ke rumah ini."

"Ah, kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu. Aku ini istrimu sudah puluhan tahun mendampingi kamu. Aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu itu!"

"Terserah kamu, yang penting aku sudah bilang bahwa Yasmin adalah keponakanku artinya dia punya hak untuk tinggal di sini sama seperti Adil dan yang lain."

"Yasmin memang boleh tinggal di sini tetapi satu hal yang aku tekan kan kepadamu, "Kamu jangan pernah berpikir untuk menghancurkan rumah tangga Saroja dan Adil, jika hal itu terjadi maka aku adalah orang pertama yang akan menghalanginya."

"Kenapa kamu bicara seperti itu terhadap ku?" tanya Pak Garda sedikit marah kepada istrinya.

"Aku tidak akan melawanmu Mas. Aku juga tidak akan menentang semua keinginanmu, aku hanya bilang bahwa jangan pernah kamu berusaha untuk menghancurkan rumah tangga anak-anak kita."

Pak Garda lantas menatap istrinya dengan tatapan sinis. Dia tidak percaya bahwa istrinya bisa berpikir seperti itu pada dirinya.

Selama ini, istrinya adalah perempuan Jawa yang selalu saja mengikuti kehendak suaminya dan tidak pernah berkata tidak, apapun yang diinginkan dan apapun yang dimaui oleh sang suami.

Nyonya Sugarda adalah perempuan yang taat dan patuh kepada suaminya. Dia sama sekali tidak pernah membangkang ataupun melawan bahkan untuk hal-hal yang dia sendiri tidak menyukainya, tetapi hari ini kenapa dia bisa bertindak berbeda?

"Apakah mungkin Saroja sudah mempengaruhinya?" seloroh Pak Garda di dalam hatinya.

Nyonya Sugarda selama ini selalu mendukung apapun yang dilakukan oleh suaminya.

Hasutan apa yang telah membuat dirinya berani melawan suaminya sendiri. Pikiran Pak Sugarda terus berputar-putar dan tetap saja Saroja yang menjadi kambing hitam atas perubahan dari istrinya itu.

Nyonya Sugarda masih berada di kursi goyangnya. Dia masih membawa sebuah buku yang dari tadi dia baca. Hobinya sejak dari muda memang membaca buku. Itulah mengapa sampai sekarang Nyonya Sugarda juga masih mengkoleksi buku buku kesukaannya.

Pak Sugarda diam, begitu pula dengan Nyonya Sugarda. Dia tidak melakukan apa-apa tetapi kedatangan Yasmin ke rumah ini telah membawa suasana baru dalam kehidupan mereka. Suasana yang tadinya tenang dan penuh kemesraan, tiba-tiba berubah menjadi penuh ketegangan dan kecurigaan.

Semua orang tahu bahwa Adil dan Yasmin pernah menjadi sepasang kekasih. Jadi ketika hari ini mereka di pertemukan lagi, bahkan harus tinggal dalam satu atap yang sama, apakah mungkin mereka bisa melupakan saat-saat mereka bersama dulu. Sedangkan hari ini, Adil telah memiliki Saroja sebagai istrinya yang sah. Atas dasar kenyataan itulah mengapa Nyonya Sugarda tidak sepakat pada apa yang dilakukan oleh suaminya.

Nyonya Sugarda sangat tahu bahwa sang suami tidak terlalu setuju terhadap Saroja. Dia tidak suka terhadap perempuan itu karena Saroja tidak sepadan dengan kehidupan Adil dan dirinya, tetapi mau bagaimana lagi mereka sudah menjalani rumah tangga selama bertahun-tahun. Lagipula mereka berdua juga telah memiliki keturunan, keturunan dari Tuan dan Nyonya Sugarda juga.

Mengingat hal itu, Nyonya Sugarda merasa tidak tega bila dia harus melihat kehidupan anaknya hancur hanya karena kejadian yang sengaja diciptakan oleh suaminya sendiri. Dia sangat kenal bagaimana watak suaminya, semua keinginan dan kemauan nya harus terlaksana, tidak ada seorangpun yang bisa melawan bahkan menggagalkan keinginan dan kemauannya. Karena itulah Nyonya Sugarda menjadi orang pertama yang bersikap tidak suka atas kehadiran Yasmin di rumahnya.

Di luar, langit mendung sepertinya hujan akan segera datang. Suasananya syahdu mendayu.

Di dalam kamar itu, Yasmin sedang menikmati nyamannya tidur di atas ranjang. Semua kemewahan yang ada di rumah Tuan Sugarda adalah juga kemewahan yang bisa dia rasakan. Itulah mengapa dia sepakat saja ketika Pak Sugarda menghubunginya untuk datang dan singgah ke rumahnya.

Pikiran Yasmin lantas menerawang pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Kejadian di mana saat itu Yasmin dan Adil masih menjadi sepasang kekasih.

Hari ini, setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, apa yang akan terjadi pada diri Adil saat melihat bahwa dirinya sudah berada di dalam rumahnya.

Yasmin tersenyum-senyum sendiri. Dia berjanji dalam hati akan mengenakan gaun terbaik dan juga akan memberikan senyum paling manis kepada Adil nanti pada saat acara makan malam. Yasmin tidak peduli ada yang sudah memiliki istri ataupun tidak, yang pasti Pak Sugarda pamannya adalah orang yang akan mendukung hubungannya bersama dengan Adil. Dia merasa penuh percaya diri.