Kami berhubungan seks, tidak ada yang spektakuler, tapi itu menenangkan keinginan untuk sentuhan manusia lain.
Tapi dia belum pergi.
Saya pernah melihatnya berkeliaran di bar lokal dan berhenti pergi ke sana. Itu membuatku merasa khawatir, jadi kewaspadaanku meningkat.
Sudah waktunya untuk pergi. Aku bisa merasakannya di perutku.
Aku mengangkat bahu pada jaketku yang terlihat lebih baik dan memastikan pemanas yang kami simpan di bawah konter mati. Toko ini sudah menjadi lemari es, dan ini bahkan belum musim dingin.
Sementara Pak Johnson mengunci di belakang tempat bengkelnya berada, saya segera mengambil makanan saya untuk hari itu. Air di termos masih hangat, jadi saya tuangkan sedikit ke atas cangkir mie dan kemudian menunggu Pak Johnson.
Dia keluar dengan terseok-seok dari bengkelnya, dan aku membuka pintu depan agar dia bisa terus menyeretku. Saya tidak ingin dia melambat, karena dia akan menemukan seratus hal yang harus dilakukan, dan saya akan terjebak di sini lebih lama.
