Ucapan Robin semalam masih terekam jelas dalam benak pikiran Eric. Ucapan sederhana namun terdengar menyakitkan baginya. Siapa yang menyangka bahwa dirinya akan kembali diminta pertanggung jawaban sebagai seprang kesatri dunia adnye. Sebenarnya bukannya dirinya tidak mau bertanggung jawab, hanya saja... Dirinya masih berada dalam ambang kekhawatiran yang mendalam. Ia masih takut, entah takut karena apa. Yang jelas dirinya saat ini masih dalam ketakutan yang luar biasa. Sayangnya Erick bukanlah Aaro. Yang mampu mengendalikan emosinya.