"Amankan blokade depan. Lakukan seperti apa yang sudah aku perintahkan sebelumnya. Jangan ada yang meleset sedikit pun. Setelah kita membantu membebaskan salah satu tahanan, kita langsung pergi. Kamu mengerti?" tanya Aaron memastikan.
Yang ditanya pun menganggukkan kepalanya.
Ia benar-benar menganggap Ratu Elena yang berada dihadapabbya itu tidak ada alias tidak nyata.
Tingkat kekesalannya mulai tinggi, akhirnya ia menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada Erick. Dengan sigap, tanpa banyak bicara anak buah Ratu Elena yang ternyata seorang manusia bertubuh banteng dan bisa berdiri yang diketahui namanya adalah Udin langsung mengangguk lantas melangkah maju menghapiri Erick yang sedang meringkuk di pinggir memegangi tubuhnya. Udin langsung menampar Erick dengan keras. Hal ini membuat pipi Erick memerah dan perih jika disentuh.