Erick hanya bergeming, tidak mengeluarkan satu suara sekalipun. Ia benar-benar menganggap Ratu Elena yang berada dihadapabbya itu tidak ada alias tidak nyata.
Tingkat kekesalannya mulai tinggi, akhirnya ia menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada Erick. Dengan sigap, tanpa banyak bicara anak buah Ratu Elena yang ternyata seorang manusia bertubuh banteng dan bisa berdiri yang diketahui namanya adalah Udin langsung mengangguk lantas melangkah maju menghapiri Erick yang sedang meringkuk di pinggir memegangi tubuhnya. Udin langsung menampar Erick dengan keras. Hal ini membuat pipi Erick memerah dan perih jika disentuh.
"Lain kali jawab pertanyaan Sang Ratu Elena atau kau akan menerima pelajaran yang lebih dari ini! Hidup Ratu Elena!" ujar Udin kemudian berlalu pergi meninggalkan Erick dan mengikuti langkah Ratu Elena.
"Sstt, arggh. Sakit." keluh Erick pelan.
***