Aku tersenyum, memikirkan Hady, bayi laki-laki kami yang cantik . Dia sempurna. Kecil dan gemuk dengan rambut hitam legam dan mata biru besar, persis seperti ayahnya. Pengasuh, teman ibuku, terus-menerus berseru kepadanya dalam bahasa Spanyol.
"Tapi aku menjadi sangat besar! Payudaraku..."
Tomy mengerang, "Luar biasa."
Tangannya bergerak dari bahuku dan menelusuri garis décolletage-ku, membuatku menggigil nikmat.
"Hentikan," tegurku sambil tersenyum, tapi aku tidak melepaskan tangannya.
"Aku hanya ingin mengatakan betapa bangganya aku padamu," katanya setelah meluncur cepat di atas putingku. "Kamu sangat hebat sebagai ibu baru dan dengan mendukungku juga. Aku tahu kamu merindukan pekerjaanmu."
Aku mendesah. Aku mengambil istirahat dari fotografi setelah buku Aku diterbitkan dan Hady lahir. Itu hanya masuk akal. Makan larut malam ditambah dengan blitz pemasaran penuh yang dibuat untuk kehidupan yang gila, dan Aku berterima kasih atas jedanya.
