"Dia mengajariku berenang, Melati. Bisakah Kamu percaya itu? Aku berenang di lautan, sampai ke perahu yang menunggu kami di lepas pantai."
Dia bersiul.
"Aku sangat bangga padamu, pacar! Sekarang kita bisa pergi ke pantai di Surabaya Island dan Kamu akan bersenang-senang. Aku yakin airnya tidak sebiru kristal seperti Tanty, tapi akan luar biasa. Kita bisa mendapatkan permen kapas dan es krim dan berjalan-jalan di pantai."
Aku membuat wajah.
"Ya Tuhan, aku bahkan tidak ingin memikirkan es krim sekarang. Aku sudah makan setengah galon selai kacang cokelat dalam dua hari."
Dia cekikikan.
"Kupikir kau tidak suka selai kacang."
"Aku tidak. Mungkin itu sebabnya Aku merasa sakit. Ah, tapi aku hampir lupa. Aku memberimu hadiah. Tunggu."