Mengambil langkah lebih jauh, aku membuka kancing celana, dan aku berada satu inci dari memberikan Mila pertunjukan penuh ketika aku menurunkan suaraku, "Menikmati pemandangan, sayang?"
"Hah?" Matanya kembali ke atas, dan ketika dia melihat seringai di wajahku, dia menjadi bingung.
Mila berbalik ke pintu dan meraba- rabauntuk pegangan. "Ah… maaf." Dan kemudian dia melesat keluar dan membanting pintu hingga tertutup di belakangnya.
Aku tidak.
Jelas ada hasrat di wajahnya, dan aku menikmatinya karena itu menunjukkan dia nyaman denganku, bukan hanya sebagai teman, tapi sebagai pria.
Aku segera keluar dari celana dan mengambil celana olahraga, menariknya. Aku menarik t-shirt dari lemari dan mengangkatnya sambil berjalan ke kamar Mila.
Aku hanya mengetuk sekali lalu membiarkan diri Aku masuk. Aku disambut dengan jeritan, dan kemudian Mila merunduk ke dalam lemarinya. "Jas! Aku setengah telanjang. Keluar."