tanpa pikir panjang Anna mengambil silet yang ada di meja belajar
lalu menggores tangan nya secara perlahan
tidak terasa sakit sedikitpun karena sudah terlalu lelah menangis
mencoba untuk bunuh diri yang ke sekian kali tapi tetap tidak berhasil
smbil menatap darah yang mengalir di pergelangan tangan nya
BRAKK "BRAKK...
suara gedoran pintu dari luar kamar ana
suara yang sangat keras
membuat ana tersentak dalam lamunan nya
ANNAAAAA..... teriakan ibu dari luar
buka ana pintu nya kamu ngapain?
hey buka sayang pintu nya... suara ibu yang semakin melemah
Anna hanya diam tak berkutik sambil menunggu ajal yang siap menjemputnya
tangisan ibu pecah saat melihat tangn kiri ana yang penuh dengan sayatan silet dan darah yang semakin banyak mengalir di atas kasur
Anna... kenapa kamu tega lakuin ini ke ibu
ibu gak mau kehilangan kamu
"sambil memegangi tangan ana dan menopang kepala ana
tanpa pikir panjang lagi ibu langsung menggendong ana yang sudah terkapar tak berdaya membawa nya kerumah sakit terdekat
***
dok.... tolong dok anak saya
tangis ibu pecah sejadi-jadinya