Vero menghubungi Dinda. Dinda mengangkatnya, "Hallo?" Vero menanyakan mengapa Dinda begitu menjauhi dirinya, "Kamu kenapa ngehindarin aku gitu?"
"Aku takut Kak. Tadi, Kakak ngomongin soal bar. Dinda takut banget," ucap Dinda.
"Ya ampun, Dinda, kan tadi Kakak bilang kalau Kakak itu cuman becanda. Kamu setakut itu?"
"Takut banget Kak. Aku deg-degan," ucap Dinda.
"Ya udah, Kakak minta maaf. Kakak janji gak bakalan becanda kaya gitu lagi. Maafin ya." Vero meminta maaf kepada Dinda.
"Sekarang, kita jalan yuk!" Vero mengajak Dinda untuk pergi keluar. Dinda yang masih takut beralasan untuk mengerjakan tugas.
"Kak, tugas aku numpuk. Banyak banget. Jadi, maaf ya. Aku gak bisa jalan kemana pun itu," ujar Dinda.
"Yah, yaudah deh. Lain kali tapi mau ya," ucap Vero.
Vero membaca pesan dari Gladis. Ia merasa bingung, dari mana Gladis mengetahui jika dirinya akan pergi ke area balap. Vero membalas, "Tadinya, gue mau pergi sih. Tapi, kagak jadi."
"Kenapa gak jadi?" tanya Gladis.
