Hilmi merasakan pelukan hangat dari belakang. Dagu dari sosok yang belum diketahui itu menempel ke pundak Hilmi. Menduga jika jari-jari yang memeluknya adalah Dina, Hilmi bertanya, "Dina?"
"Kamu udah kembali ke rumah kita?" Hilmi membalikkan tubuhnya. Karena, suasana dalam kamar sangat gelap, Hilmi mencium bibir wanita yang dia anggap Dina.
"Tumben, Dina seganas ini. Apa dia terlalu kangen sama sama suaminya?" pikir Hilmi.
Hilmi juga meraba tubuh, mencumbu dan hampir membuka seluruh pakaian dari wanita yang menyambutnya sepulang bekerja. Namun, ponsel Hilmi tiba-tiba berdering. Saat Hilmi akan meraih ponselnya, lengan lembut itu menepis lengan Hilmi. Hingga, ponsel Hilmi terjatuh.
"Tunggu sebentar dong, kamu gak sabaran banget Din," ucap Hilmi. Hilmi keluar dari kamar untuk menerima panggilan.
"Ya?" ucap Hilmi ketika mengangkat panggilan.
"Ini saya. Ada beberapa kerjaan yang belum selesai. Kenapa kamu udah pulang aja?" tanya atasan Hilmi.