Tentu saja apa yang Arif ceritakan adalah palsu. Ia hanya ingin terlihat tidak sendiri lagi. Arif tahu betul jika Nindia sudah memiliki Farhan. Yang lebih menyedihkan, kontaknya diblokir di ponsel Nindia.
"Lu bisa gak kenalin gue sama cewek yang lagi deket sama lu itu?" tanya Luna.
"Nindia mah sibuk. Dia lagi gak bisa diganggu." Arif memberikan Alibi.
"Kenapa sih lu kepo amat?" tanya Arif.
"Gue cuman mau tau aja itu cewek tulus gak sama lu," ujar Nindia.
"Sok tau lu. Tulus apa enggaknya orang kan, cuman ada di hati." kata Arif.
"Tahu dong. Lu lupa ya gue kuliah jurusan psikologi. Bisa tau cuma dari liat mukanya doang. Apalagi, sama orang yang lagi bohong. Gue tau banget!" ucap Luna.
"Gue gak bohong kok," kata Arif.
"Gue gak nuduh lu bohong," ujar Luna.
"Yaudah, gue balik ye. Lu gak bisa ikut liat Ajun?"
"Gue mau liat si Ajun mah gampang. Tinggal datengin aja rumahnya," ucap Arif.