Dina menjabarkan kepada Nadia, jika dirinya sudah mendapatkan pekerjaan, "Kak, aku udah dapet kerja nih. Jadi, kayanya, gak bisa ke Bandung."
"Oh gitu, memang kamu kerja di mana?" tanya Nadia.
"Jadi pembantu Kak," beber Dina.
"Pembantu Din?"
"Iya Kak. Memang kenapa kalau pembantu? Ada yang salah?" tanya Dina.
"Memangnya, gak ada pekerjaan lain Din?" Nadia merasa kasihan. Ia membayangkan Dina menjadi asisten rumah tangga. Pasti sangat lelah menjadi asisten rumah tangga.
"Aku udah coba melamar ke pabrik-pabrik Kak. Tapi, katanya, gak menerima karena faktor umur. Kakak tau kan, aku sekarang udah gak muda lagi," terang Dina.
Wahyu—suami Erika segera memeluk Erika ketika melihat Erika sedang menangis.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Wahyu.
"Pa–pa–pah," ucap Erika gagap.
"Hah? Papah kamu kenapa?" tanya Wahyu. Wahyu menunggu istrinya agar tenang dan bisa berbicara dengan lancar.