Di dalam perjalanan pulang, Seno dan Winda masih saja tertawa karena tingkah dua anak mereka yang memang sangat imut dan menggemaskan. Biasanya anak umur dua tahun memang sangat lucu dan sedang berada di fase banyak memiliki keingin Tahuan. Winda menoleh kebelakang, yang mana keduanya sudah tertidur pulas di kursi mereka.
"Kalau di ajak main aja tidurnya cepet banget, tapi kalau di rumah sampe jam dua belas pun belum tidur juga." Ucap Winda sembari menggelengkan kepalanya pelan.
"Namanya juga bayi, sayang. Maklumin aja."
"Iya, sayang. Udah aku maklumin kok. Tapi mereka udah bukan bayi lagi sih, bukan depan genep dua tahun kan?"
"Iya, sayang. Perasaan baru tahun kemarin deh kita rayain satu tahun mereka. Tahun ini malah mau dirayain lagi."
"Mau dirayain? Gak usah aja deh. Energi aku keknya habis kalau ngerayain ulang tahun mereka."
"Aku ngikutin kamu, kalau memang kamu gak mau rayain yaudah gak usah kita rayain cukup kita beliin kado buat mereka dan hadiah."
