Winda menatap Kela yang sekarang sudah pandai makan sendiri di meja makan mereka sendiri. Abraham tampak makan dengan tenang, sedangkan Kela makan dengan lahap. Winda tersenyum menatap anak perempuan itu makan dengan sangat lahap dan senang hati. Sesekali Kela menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mengikuti irama musik yang sedang diputar menemani mereka makan siang.
"Tuhan adil banget, padahal mereka kembar tapi bisa-bisanya Abaraham lebih dewasa sedangkan Kela kaya anak-anak."
Ketika Kela telah menghabiskan makanannya anak itu mengatakan pada Winda kalau dia masih mau makan. Dengan senang hati Winda mengambilkan makanan untuk Kela agar anak itu senang. Kela kembali makan dengan lahap. Nafsu makannya bertambah berkali-kali lipat.
"Abis ini kita tidur ya, sayang. Jangan main lagi." Ucap Winda dengan lembut.
Winda kemudian terkekeh melihat Kela makan dengan sangat lahap, "Pinternya anak mama."