Di dalam mobil Winda terus menangis sesegukan. Dia sangat khawatir dengan Seno saat ini. Winda tidak bisa tenang dan terus meminta pak Udin untuk lebih cepat menyetir mobil yang mereka tumpangi.
Beruntungnya, bik Tura bisa membujuk Winda untuk tidak membawa kembar ke rumah sakit. Winda sangat down saat ini, hidupnya selalu penuh dengan musibah.
"Pak, cepet!" Teriak Winda kuat.
"Iya, Non. Jalanan agak macet ini, Non."
"Kalau gitu saya turun aja. Biar saya naik ojek aja udah!" Ucap Winda.
"Eh, Non jangan dong. Ya ampun jangan non. Kondisi non Winda lagi gak baik-baik aja. Jangan begitu, Non!" Ucap pak Udin yang tidak kalah khawatir.
Winda pun hanya menangis. Nomor ponsel Seno tidak aktif karena sepertinya ponselnya mati saat tadi dia mengalami kecelakaan.
***
Sesampaimya di rumah sakit. Winda langsung menuju UGD yang mana perawat sedang mem-perban dahi Seno yang terluka. Juga, lengan bajunya robek terkena pecahan kaca.