Sesampainya di Jakarta. Mirna dan William langsung pergi ke rumah sakit. Di sana Mirna menangis sejadi-jadinya melihat sang papa terbaring di atas ranjang rumah sakit dalam keadaan sangat lemah. Walau sudah melewati masa kritisnya, Jenaka tetap terlihat lemah.
"Nak." Panggil Jenaka pelan, "Kamu baru pulang? Jangan nangis."
"Papa..." Mirna malah semakin menangis kencang. Dia tidak tega melihat sang papa terbaring di rumah sakit dengan keadaan seperti ini. Mirna bersumpah akan menghabisi orang yang tega berbuat jahat pada papanya.
"Jangan nangis." Ucap papa Mirna.
Mama Mirna tak bisa menahan tangisannya melihat suami dan anaknya seperti ini. Wanita tua itu menyentuh dadanya yang terasa nyeri.
"Papa maafin Mirna. Mirna janji akan cari bajingan yang buat papa jadi kaya gini." Ucap Mirna dengan air mata yang semakin berderai.
William menyentuh punggung Mirna, berusaha menguatkan wanita itu.
***