Winda tersenyum memasuki kafenya karena sudah lama tidak kesana. Tanpa disangka kalau Mirna sedang menatapnya kesal karena kejadian beberapa saat lalu.
Mirna mendatangi Winda dan menatap gadis itu dalam diam.
"Win?" Winda langsung bangkit dari kursinya dan menatap Mirna.
"Lo tau gak sih salah Lo apa?"
"Gak. Emang gue buat salah apa sama Lo?" Tanya Winda. Seingatnya dia tidak membuat salah apa pun pada Mirna. Memang sudah menjadi kebiasaan Mirna untuk selalu ikut campur.
"Karena Lo semua jadi kacau. Apa gitu cara Lo jadi cewe?" Mirna mulai mulai meninggikan suaranya di depan semua orang.
"Buk, ada apa ini?" Yuni, Salah satu pegawai mendatangi mereka, kemudian berbisik pada Winda.
"Napa? Gak seneng?" Mirna bertanya dengan suara yang keras, "Gue gak peduli sama Lo tapi gara-gara sahabat gue jadi ancur."
"Winda!" Panggil Mirna lantang.
"Apaansih, Mir. Mending Lo pulang deh."
"Lo harus minta maaf sama Kevin secepetnya. Lo gak tau gimana menderita nya Kevin gara-gara Lo."