Seno berusaha membujuk Winda yang sedang menangis di depan Kevin yang hanya mampu menganga melihat momen langka itu. Winda yang dulu dia kenal adalah wanita tegas dan tidak cengeng bukan wanita lemah dan gampang menagis seperti sekarang. Kevin beberapa kali terlihat meneguk ludahnya sendiri karena merasa aneh.
"Tapi tadi Kevin ngatain aku gila." Ucap Winda mengusap air matanya.
"Kevin kan gak serius. Itukan Cuma candaan biasa ke temen. Jangan sedih lagi ya. Bener kan Vin?"
Kevin yang masih bingung langsung tersontak mendengar pertanyaan Seno, "Eh iya bener. Gue Cuma becanda kok, Win. Karena jujur aja gue kaget Lo bisa makan sebanyak itu."
Winda merengut menatap Kevin. Ia lalu menatap sang suami yang tersenyum meyakinkan, "Yaudah. Gue maafin Lo. Tapi Lo harus maklum kalau ibu hamil emang banyak makan."
"Iya, Win." Jawab Kevin.
"Yaudah sekarang kamu lanjut makan lagi ya." Ujar Seno.
"Tapi potongin dagingnya, tangan aku pegel."