"Aziel?" Panggil Evanthe bingung saat mendapati sang anak yang saat ini berjalan melewatinya yang tengah menghidangkan makanan di atas meja makan.
Evanthe dapat melihat wajah Aziel yang tampak menahan amarah dan terus melangkah hingga memasuki dapur. Evanthe tidak diam begitu saja seperti yang dilakukan oleh manusia-manusia yang berada di ruangan lain dimana mereka hanya bisa diam tanpa berniat untuk melakukan pergerakan.
Ia meletakkan makanan itu dan berjalan terburu menghampiri Aziel.
PRANG!
Bersamaan dengan itu Evanthe datang dengan terpekik kaget melihat apa yang terjadi di depan matanya saat ini.
Piring itu berserakan dengan isinya.
Masakan yang siap dihidangkan itu tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Evanthe kemudian menatap Aziel, pelaku dari kekacauan yang terjadi saat ini.