Namaku Aneska Belavina, yang mempunyai arti anak perempuan yang cantik jelita dengan kepribadian baik dan hati yang murni.
Ibuku yang memberikan nama cantik itu karena berharap, jika aku sudah besar nanti menjadi wanita yang berkepribadian baik dan punya hati yang murni.
Sejak kecil aku tidak mengenal sosok seorang Ayah.
Ibuku selalu bilang, Ayahku meninggalkan kami karena terpikat dengan wanita lain.
Hidup kami benar-benar keras, Ibu yang banting tulang membesarkan dan menyekolahkan aku.
Impian Ibuku hanya ingin, agar aku menjadi orang yang sukses dan tidak direndahkan orang lain.
Tidak seperti dirinya yang hanya seorang pedagang sayur di pasar, mengais rejeki yang hanya cukup untuk makan dan menyekolahkan aku saja.
Aku tumbuh menjadi wanita yang tangguh apalagi setelah Ibuku pergi meninggalkan aku untuk selama lamanya.
Aku harus berjuang hidup di dunia yang tidak mengenal belas kasihan tanpa mengenal siapa pun.
Aku meninggalkan kampung kelahiranku, meninggalkan semua kenangan pahit dengan hanya bermodalkan ijasah SMU yang aku anggap sangat berharga karena hanya itulah harta yang diwariskan Ibu kepadaku.
Hanya dengan bermodalkan uang dari hasil penjualan rumah yang sudah tua dan beberapa ternak yang aku jual, akhirnya aku pergi ke kota besar dengan mencari peruntungan seperti kebanyakan orang untuk mengubah nasib.
Semuanya tidak berjalan, semulus dan seindah yang aku bayangkan.
Berbagai terpaan harus aku lewati.
Masuk ke luar kantor mencari pekerjaan dengan hanya bermodalkan ijasah SMU tidaklah gampang, apalagi harus bersaing dengan para pemilik yang bergelar Sarjana.
Usaha gigih yang aku lakukan akhirnya berbuah manis, Dewi Fortuna berpihak padaku. Aku diterima sebagai pegawai biasa dengan gaji yang hanya cukup untuk biaya makan dan membayar tempat tinggalku.
Duniaku yang sudah bisa aku bangun, tiba-tiba kembali hancur setelah aku mengenal laki-laki yang tidak pernah berhenti mengejarku.
Cinta datang di antara kami, tetapi pada tempat dan waktu yang salah.
Salah, cintaku salah.
Aku melabuhkan cinta pada laki-laki yang salah.
Cinta yang seharusnya aku banggakan, cinta yang seharusnya aku agungkan malah membuatku menjadi malu.
Aku seperti hidup dalam persimpangan.
Cinta yang membuatku kuat tetapi cinta pula yang membuatku hancur.
Ervin Wijaya, Bos sekaligus kekasihku adalah laki-laki sempurna di setiap mata wanita.
Tetapi, kesempurnaan yang dimilikinya telah menjadi milik satu satunya wanita yang berstatus sebagai istrinya.
Mungkinkah?
Suatu saat nanti, takdir memihak padaku?
Cinta yang aku punya untuknya, bisa membuatku bangga?
Ervin dan aku terjebak dalam cinta yang salah, tetapi apa yang bisa kami lakukan bila hati kami telah menyatu?
Pergi dan meninggalkannya, berarti aku membunuh diriku sendiri.
Bertahan dan bersamanya, berarti aku melukai hati wanita lain.