Selamat Membaca
Krik…Krik…Sebuah pesan masuk ke ponsel Tedjo. Ingin rasanya Tedjo mengacuhkan pesan tersebut karena rasa lelah dan kantuk menyerangnya. Dia ingin merebahkan badan sejenak menyusul mama yang sudah tertidur pulas. Namun, di sisi yang lain Liam khawatir jika pesan yang barusan masuk adalah pesan penting untuknya. Maka dari itu, dirinya berusaha mengumpulkan tenaga dan bangkit dari tempat duduknya. Liam meraih ponselnya yang terletak di atas nakas dekat bed tempat tidur papanya
Liam membuka layar ponselnya. Ternyata pesan itu berasal dari Indah, sang mantan yang telah memilih lelaki lain karena tidak mendapatkan restu mamanya.
"Kak Liam, besok pagi aku akan menikah. Kamu bakal datang 'kan?"