Selamat Membaca
Rara mengernyit.
"Tapi ... duri mawar itu ada bukan untuk melukai, melainkan untuk melindungi dirinya sendiri," balas Rara membuat Kevin menatapnya.
"Kalau terlanjur tergores kayak gini, ya tinggal diplester," lanjut Rara sambil menunjukkan jari telunjuknya yang sudah ditempeli plester.
"Kalau seandainya saya adalah mawar berduri itu dan kamu terluka karena duri saya, apa lukanya bisa diplester juga?" tanya Kevin tiba-tiba.
Pupil mata Rara melebar. Gadis itu terdiam tanpa kata. Dia hanya bergeming di tempatnya. Mengapa Kevin Tiba-tiba memposisikan dirinya sebagai mawar berduri? Apa ada suatu hal yang Kevin sembunyikan darinya?
Kevin tersenyum miring menanggapi Rara yang memilih untuk membisu.
"Nggak perlu dianggap serius, saya hanya asal ngomong aja ..." ucap Kevin sembari melirik jam di pergelangan tangan kirinya.
"Sudah jam sembilan, saya pergi dulu," pamit Kevin lalu beranjak meninggalkan Rara.