Selamat Membaca
Beberapa tahun kemudian didalam keluarga Raymond dan Arina.
"Diandra pergi ya, Pa."
Lelaki tua itu hanya berdehem.
"Jam segini?"
"Iya, Pa. Ada pesanan kue dalam partai besar. Harus dikerjakan mulai malam ini."
"Halah. Kerja ikut orang aja segitu dibela-belain, Dian.... Contoh itu adikmu. Kerja kantoran, gaji besar, pakaian rapi dan wangi setiap pagi. Malam tinggal pulang dan tidur. Kamu malam-malam malah baru mau berangkat. Kayak kerja apaan aja."
Dian tersenyum miris.
"Dian pengen punya toko kue sendiri, Pa."
"Kamu pikir buka usaha itu gampang?"
"Nggak gampang, Pa. Makanya ini Dian lagi belajar."
"Kamu pikir modalnya gak besar?
Disekolahin tinggi-tinggi malah drop out. Milih kerja di toko orang. Jadi jongos. Bikin malu Papa aja kamu."