Selamat Membaca
Kak Naura duduk di bibir ranjang. Dari pantulan cermin terlihat ia menatapku yang sedang membersihkan wajah dengan micellar water untuk menyeka semua riasan di wajahku. Alis kakakku itu terangkat, mungkin bingung melihatku. Ya, tadi Kak Raymond dan orang tuanya datang untuk meramal secara formal kepada Mama dan dihadiri kakak lelaki tertua Mama sebagai yang dituakan di keluarga kami.
"Kamu yakin mau menikah muda? Masa depan kamu masih panjang. Kamu harusnya bisa menikmati kebahagiaan masa mudamu," kata Kak Naura.
Aku berbalik setelah selesai menyeka riasan. "Aku yakin. Apa yang kurang dari Kak Raymond ? Aku pasti akan menjadi perempuan paling beruntung bisa menikah dengan dia."
Aku berucap dengan sangat ceria. Bukan hanya menikahi cinta pertamaku, aku juga bisa keluar dari rumah ini. Menjauh dari Mama yang pilih kasih terhadapku. Raymond adalah pangeran berkuda putih dan aku Cinderella.