Selamat Membaca
Aku kembali ke kamar asrama dengan perasaan lega. Akhirnya masalah terselesaikan. Aku masih tak habis pikir tentang alasan Meli melakukan kejahatan kepadaku hanya karena cemburu melihat Gus Faiz perhatian kepadaku. Sungguh, sangat disayangkan. Dia tidak mencari tahu terlebih dahulu justru bertindak gegabah sehingga merugikan dirinya sendiri.
Aku mengambil ponsel di dalam lemari hendak menghubungi Ibuk. Agar rasa rindu yang membuncah dalam kalbu sedikit tersalurkan.
Namun, tiba-tiba Najwa dan Laila masuk ke kamar tanpa salam dan langsung memeluk tubuhku. Najwa di sebelah kanan dan Laila di sebelah kiri. Aku hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Untung saja ada lemari yang menahan tubuh ini. Jika tidak, kami bertiga sudah bisa dipastikan terjungkal ke lantai.
"Naura," teriak mereka berdua dengan penuh kebahagiaan.Mbak Alfi yang melihatnya tampak hanya menggeleng berkali-kali.