Selamat Membaca
Mona mengajak pria bertubuh kekar itu masuk ke kamar. Tatapan Gaza hampir terlihat kosong, seolah tak mempedulikan gadis yang bersamanya kini. Tangan putih Mona melingkar di leher pria yang sudah menjadi mantan kekasihnya itu. Namun, bayangan Indah tiba-tiba saja terlintas di ingatan Gaza, membuat ia menghempas tangan Mona dengan kasar.
"Apa-apaan kamu ini, Za. Kasar sekali," ucap Mona mengibaskan tangannya yang terasa sedikit sakit.
"Aku peringatkan kepadamu Mona, jangan macam-macam." Gaza mengacungkan jari telunjuk ke arah model internasional itu.
Mona menghela napas berat. Ia tidak menyangka jika Gaza mengalami perubahan yang cukup drastis. Pasalnya, pria itu termasuk seseorang yang sangat agresif saat mereka tengah memadu kasih. Lantas, Mona tersenyum licik, melihat wajah Gaza yang tampak kusut.
"Kamu mau minum? Sepertinya segelas anggur bisa menghilangkan kepenatan," ucap Mona, memperhatikan Gaza yang menjatuhkan tubuh kekarnya di ranjang.