Selamat Membaca
Di bawah teriknya mentari, aku memetik buah cermai yang ada di halaman belakang. Yang sudah matang, akan ku makan langsung. Sedangkan yang masih kurang matang, akan diolah menjadi manisan, nantinya. Dulu aku sama sekali tidak menyukai buah cermai. Tapi, semenjak Bi Surti memberiku manisan buah cermai. Akhirnya aku pun mulai jatuh cinta pada si cermai.
"Untuk apa buah cermai dipetik sebanyak itu, Non?" tanya Bi Surti yang sedang menjemur pakaian.
"Mau diolah menjadi manisan, Bi. Nanti Bibi bantuin aku untuk mengolahnya, ya. Kalau sudah jadi, nanti kita bagikan pada anak-anak tetangga. Pasti mereka akan menyukainya, Bi. Apalagi kalau ditambah pewarna makanan agar terlihat lebih menarik." Aku menjawab pertanyaan Bi Surti sembari memetik buah cermai.