Kini seolah aku sedang bermimpi dengan mata terbuka. semuanya nampak gamblang, yang aku butuhkan tak sesuai dengan jalan pikiran mereka. Aku memang butuh bantuan bukan berarti harus terbelenggu. Sepekan aku di jemput kerumah Eyang, kakakku dipanggil dan diminta penjelasan. Bahwa tak seharusnya melepaskan anak perempuan begitu saja walau ikut dengan saudara, terlebih tidak mau tau atau lepas tangan begitu saja.
"Sul... kamu tau gak adikmu tuh digerayangi sama suaminya saudaramu itu. Terus pindah lagi disuruhnya tinggal di rumah kosong kalau rumah itu kemasukan maling, adikmu lagi disitu jadi korban gimana? ya kalau nggak dibunuh cuma barang saja yang hilang. Kalau di perkosa dibunuh kamu mau bilang apa sama orang tuamu". Ujar keponakan Ibuku.
Dengan cepat kakakku menjawab "Abis Desi kalau ndandan menor mbak, wajarlah banyak yang tergoda".