Chereads / Sun dibaca San / Chapter 2 - terlambat, tapi pertemuan kita

Chapter 2 - terlambat, tapi pertemuan kita

ini cerita dari aku masa depan untuk menyenangkan hati ku akan kerindukan sosok dia yang manis berseri seperti musim semi di Seoul. dia sosok laki-laki yang mengubahku dan jalan kehidupanku.

untuk diriku di masa lalu dan sosok pangeran yang dianugerahi di bulan September. tak terasa sudah 10 tahun lamanya tapi aku masih menyimpan kenangan sedikit di memori ku untuk ku tuturkan kepadamu. namamu dan nama semua toko di cerita ini akan berbeda.

senang rasanya bangun pagi di semester baru ini. kehidupan anak umur 14 tahun dimulai.

banyak hal yang aku rencanakan sebelum aku menginjak usia 17 tahun. umur impianku, dimana semua hal yang aku lakukan bisa dengan mudah dengan kartu kewarganegaraan. aku bisa membuat berbagai macam kebutuhan dengan KTP. itu seru pikirku saat aku berusia 14 tahun. aku mencacat kegiatan ku di buku diary mini ku dan selalu aku kunci. ah sial, aku punya kakak yang selalu kepo tentang hari-hariku. aku seperti princess dirumah mungil sederhana tapi mewah, aku dijaga oleh 3 ke satria, tak lupa ada king dan queen. sebenarnya itu agak menyebalkan mempunyai banyak kakak tapi, membahagiakan mempunyai kakak.

bangun pagi di semester pertama ku adalah hal yang sangat tidak aku sukai selain dingin, aku bisa menggigil.

"oke, buku selesai ditata. hmmm apa aku harus mandi dulu? atau sarapan dulu? aaah pilihan yang sulit. oke aku putuskan untuk mandi dulu."

'ptcaar' suara piring jatuh dari tempat cucian piring. aku bergegas mencari aduk dan menanyakan"ada apa Bu?"

"gak ada apa-apa. tangan ibu cuma tergelincir"

"duuh , gk ada yg terluka kan?" melihat telapak ibu

"enggak ada, udah ganti baju udah setengah 7 belum apa-apa"

"ha? udah setengah 7? waduh hari ini aku harus menandai tempat duduk ku sebelum orang lain" ujarku langsung masuk ke kamar tidur.

aku langsung bergegas ganti baju seragam putih biru ku. aku mengambil tas sekolahku dan berlari ke arah garansi rumah. aku mengeluarkan sepedaku dan tak lupa di depan rumah ada ayahku yang sedang bekerja. bersalaman, menciumnya dan mengucapkan

"aku berangkat assalamualaikum" sambil melambaikan tangan.

ayah tersenyum dan melambaikan tangan "Wa'alaikumsalam" ujarnya

cinta pertama dari seorang gadis sawo matang, cantik, manis, mungil, dan ceria. bagaimana tidak kakak semua laki-laki hanya aku seorang wanita. aku sangat dimanja oleh keluarga ku dan mereka menyayangi ku.

ku kayuh sepeda ku dengan penuh semangat, 15 menit kemudian aku sampai di sekolah. SMPN 4, sekolah ku bercat abu-abu terang, memiliki kelas yg banyak tidak terlalu besar tapi luas lapangan memenuhi untuk seisi 1 sekolah . tidak banyak pepohonan tapi merindangkan. nyaman untuk bersandar sambil makan cemilan dari kantin.

aku memarkirkan sepedaku di tempat parkir seperti biasanya. aku mencari papan pengumuman tempat pembagian kelas. susah mencari namaku, karena namaku di awali dengan huruf 'S' . Aku menemukannya Salvina Umaizah. 8-G jauh sekali dari harapanku, aku kira aku akan ditempatkan di awalan huruf ternyata ternyata aku berada di akhiran kelas. maklum saja di sekolahku kelas sampai 8-H. padahal zaman itu sekolah lainnya tidak ada kelas banyak seperti disekolah ku. syukurlah wali kelas disekolah ku ramah dan penyayang. karena dulu beliau pernah menjadi wali kelasku saat 7-B.