"Namaku…? N-Namaku… Minoru".
Anak laki-laki itu berkata, menyebut dirinya Minoru.
Akane setelah mendengar nama itu, teringat sosok seorang anak laki-laki yang lain.
Faktanya, sosok dia dan anak ini mirip, itulah yang dia rasakan.
"Dan nama belakangmu? Apa kamu ingat?"
"Kage… M-maafkan aku, aku tidak ingat."
"Begitu ya. Dan bagaimana dengan gadis di sana? "
"Gadis…? Ah, Natsume?! Apakah Natsume b aik-baik saja?! "Anak laki-laki itu membelalakkan matanya karena terkejut.
"Apakah nama dia Natsume? Dia baik-baik saja, jangan khawatir".
"Bagus … aku senang adik ku baik-baik saja." Minoru berkata menghela nafas lega.
"Jadi, dia adikmu? Apa yang kamu ingat tentang dia? "
"Adikku adalah… yah… dia…""Aku tahu, dia sudah mengalami kebangkitan, kan?"
"Ah? Ahh, y-ya! D-Dia memiliki telinga panjang dan rambutnya berwarna perak, tapi…"
"Ya, tapi dia gadis yang baik, kan?"
"Ah? Ahh, y-ya, dia gadis yang baik! Tapi sejujurnya, dia tidak bisa berbicara… "