Rayya melihat sosok lelaki menggunakan pakaian jubah hitam dan topi lebar seperti seorang Cowboy. Rayya mengejarnya sambil berlari, namun kecepatan orang itu terlalu cepat hingga btak bisa di kejar oleh Rayya. sekembalinya mengejar oramg itu, Rayya melihat ada amplop yang tersegel sempurna, namun di tujukan untuk Arslan, karena yang tertulis di amplop tersebut adalah Prince Arslan.
Rayya lalu masuk membawa surat tersebut ke dalam dan menemui Rei. Namun di balik pintu Rayya mendengar bahwa Arslan sedang berbicara dengan seseorang. karena Rayya berfikir bahwa itu adalah Dokter, diapun menunggu di kursi balik pintu. Rayya tak khawatir sedikitpun karena dia merasa bahwa Sebastian dan William ada bersamanya. itulah yang di pikirkan Robin sambil duduk dengan Manahan sakit dari lengannya akibat benturan saat kecelakaan tadi, namun karena dia terlalu lelah, akhirnya dia tertidur selama beberapa menit.
Dalam keadaan setengah sadar, Rayya mendengar suara bising dari kamar Arslan. Rayya terbangun dengan kaget dan segera berlari masuk. namu. Tanpa di ketahui sebabnya, di sana Rayya menemukan William yang sedang terkapar di lantai sedangkan Arslan tak sadarkan diri. Rayya yang panik segera berlari memanggil dokter untuk menolong mereka berdua.
"Pangeran. ! ada apa ini sebenarnya, kenapa bisa begini apakah kau baik-baik saja. ?" Rayya mendekati Arslan yang sedang membaca buku dan membiarkan William dan Sebastian terkapar di lantai begitu saja. " apa yang terjadi. ? apakah kau baik-baik saja. ? " tanya Rayya pada Pangeran.
" biarkan saja mereka tertidur, padahal sudah ku katakan untuk tidak melakukan hal bodoh tapi mereka masih bertindak bodoh seperti itu . . . " ujar Arslan.
" Apa yang membuatmu tenang seperti itu, bukankah kau sedang melihat kedua bawahan mu sedang terkapar di lantai. . . ? " lanjut Rayya sambil membalikkan badan William dan Sebastian.
" Biarkan saja mereka, mereka baik-baik saja, mereka hanya tertidur untuk sementara. . . " lanjut Arslan menjawab pertanyaan dari Rayya.
" bukankah sudah jelas-jelas tadi aku melihat seseorang keluar dari tempat ini, dan orang itu nampaknya sangat mencurigakan dan sedikit berbahaya . . . " Rayya mendekati Arslan dan memeriksa sekeliling untuk memastikan bahwa Arslan baik-baik saja.
" Haaa. ? orang itu yang kau maksud. dia adalah Master Shadow, dia adalah orang yang mengajarkan aku dan ayahku untuk bertarung dengan teknik khusus yang sering kau lihat saat ayahku bertarung. . . . " Jawab Arslan dengan sedikit Santai.
" Jadi begitu rupanya, ku pikir dia adalah orang yang mencurigakan. tapi kenapa dia datang ke tempatmu. . . ? Bukankah dia adalah Guru Baginda Raja. ? " Rayya bertanya dengan penuh rasa penasaran.
" Entahlah, dia hanya memberikan beberapa surat kepadaku, dia juga mengatakan bahwa aku harus membaca itu saat kondisiku sudah semakin membaik. nampaknya Surat ini di tulis dalam bentuk Sirkuit virtual yang hanya bisa di baca dengan menggunakan Skill tertentu. Tapi entahlah, kita akan tahu setelah melihat semuanya nanti. aku harap ini bukanlah sebuah berita buruk, mengingat dia adalah mata-mata yang selalu berada di bawah pimpinan Ayahku untuk menyelidiki hal-hal khusus yang membahayakan Kerajaan Phoenix. . . . " Rei sedikit bercerita tentang hal yang di lakukan Shadow.
Tak lama kemudian William dan Sebastian terbangun. seperti biasa, Sebastian adalah orang yang selalu over protective terhadap Arslan, dia bahkan kan menukarkan nyawanya demi Arslan. Namun ketika dia menanyakan hal yang terjadi, Arslan langsung menjelaskan semuanya pada Sebastian.
" Ano . . . ! Sebastian, bukankah kau pernah bertemu dengannya saat perkumpulan bangsawan tahun lalu. Dia adalah Paman Shadow. . . . " Ujar Arslan menjelaskan semuanya pada William.
" eh, , , , Shadow. ? Bukankah Shadow waktu itu adalah seorang pemuda yang tampan. ? Tapi yang terlihat tadi hanyalah seorang bapak-bapak yang sedang ingin menculik anak-anak. . . . " William dengan rasa yang tidak percaya meminta penjelasan lebih lanjut untuk bisa tenang dari kekhawatirannya terhadap Arslan.
" Tapi yang datang tadi adalah Paman Shadow loh, dia datang karena menerima sinyal bahaya dari Ayahku. Dia hanya sedang terburu-buru dan tak sempat memikirkan penampilannya. . . " lanjut Arslan.
" Tapi saya dengan dari Tuan Phoenix, bukankah Tuan Shadow sedang dalam misi khusus. . . " tanya William lagi kepada Arslan.
" Tentu saja dia masih dalam misinya. Dia adalah orang hebat, dia memiliki kecepatan di tas rata-rata. bukankah kau sudah tahu jika nama aslinya bukanlah Shadow. . . ? " Lanjut Arslan menerangkan tentang Shadow kepada Sebastian dan yang lainnya.
" Aku pernah dengar, kalau tak salah namanya adalah Ashura Shinobu. . . . " Ujar Sebastian sambil memegang dagunya.
" Benar, dia adalah Ashura Shinobu. Lebih tepatnya dia adalah Last Shinobi. Dia adalah keturunan Terakhir Klan Shinobi yang membawa langsung nama besar keluarga Shinobu. Dia satu-satunya orang yang bertahan saat pembantaian Massal pada Klan Shinobi waktu itu. . . . " lanjut Arslan menjelaskan lagi.
" Aku tak menyangka bahwa dia adalah orang hebat. Semua orang juga tahu bahwa Klan Shinobi adalah Ras terkuat di benua ini. Kemungkinan mereka di musnahkan adalah karena mereka di khawatirkan akan menjadi musuh negeri-negeri di masa depan nanti. Dia juga seumuran dengan Tuan Muda . . . " Sebastian mulai membuka ingatannya dan terus mengingat semua tentang Shadow.
" Benar, saat waktu itu ayahku sedang dalam perjalanan lalu menemukannya dalam keadaan terkapar dan tak sadarkan diri. lalu ayahku memutuskan untuk menolongnya dan membiarkannya pergi saat sudah membaik, namun setelah menceritakan semuanya Ayahku memutuskan untuk membiarkannya tinggal di kerajaan. Dan untuk membalas Budi, Shadow memutuskan untuk mengajarkan teknik bertarung khas Klan nya hanya kepada Ayahku dan Aku . . . "
Mereka mendengarkan tentang kisah yang menceritakan tentang Shadow. Shadow adalah seorang yang di pernah di tolong oleh Bahrain pada saat Klan nya di bantai dulu. Sehingga Shadow memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya dan mengganti nama dari Ashura Shinobu menjadi Shadow yang sekarang dan memilih untuk mengabdi pada Bahrain dan keturunannya lalu bersedia mengajarkan teknik khusus bertarung khas Klan nya dengan sukarela. Padahal Klan nya adalah Klan yang tak pernah ingin mewariskan teknik bertarung miliknya kepada orang di luar Klan.
" Jadi begitu Rupanya, dia adalah pembawa pesan. Aku pikir tadi dia adalah seorang penjahat yang akan mencelakai mu. . . " ujar Rayya dan William.
" Kalian tak perlu khawatir, jika memang ada bahaya maka aku tak akan memanggil kalian dengan Emergency Calling. Bukankah itu sudah sering terjadi. . . . " Ujar Rei sambil tersenyum.
" Oh iya, tadi aku mendapat pesan dari perawat di sini, katanya Baginda Raja dan Pangeran boleh pulang nanti saat petang. Katanya tidak perlu ada acara rawat inap. terlebih lagi, para penjaga di depan Rumah sakit pun masih bersiaga dari tadi. . . " Ujar William.
Mereka akhirnya seperti biasa dan hanya menunggu beberapa jam untuk keluar dari Rumah sakit. Sementara itu Sofia yang sedang menunggu kepulangan Arslan masih cemas dengan keadaan Arslan saat ini.
BERSAMBUNG . . . . . . . . . . . . . .