Vino terbang dengan kecepatan tinggi menuju langsung pada dimensi pelindung yang berbentuk kubah berwarna kehitaman.
Sebelum memasuki kubah dimensi pelindung, Vino mengeluarkan senjatanya yang berupa sabit besar dengan bilah sepanjang dua meter.
Vino mengibaskan sekali sabitnya, dan terbentuklah sebuah pusaran angin menyerupai tornado yang langsung diarahkan kepada lelaki berambut cepak.
Bersamaan dengan melepaskan pusaran tornado yang mencapai si lelaki berambut cepak dengan cepat, Vino terus meluncur.
"Garuda?!" si lelaki berambut cepak mendecakan lidah melihat kedatangan Vino.
Menggunakan tangan kirinya si lelaki berambut cepak mengibaskan tangannya ke atas seolah mencakar sesuatu yang diikuti munculnya asap yang serupa dengan tombak aura, namun menyerupai cakar raksasa yang menghadang langsung tornado yang mendekat sangat cepat.
"Tidak semudah itu!" si lelaki rambut cepak menyeringai penuh percaya diri menghancurkan tornado.