Rahang Ahmad tampak mengeras melihat keadaan tempat tinggal Rizal dan adiknya selama ini. "Kamu kemasi barang-barang yang perlu. Jangan lupa buku laporan sekolah terakhirmu! Mulai hari ini kamu tinggal tempat tidak layak tinggal ini!"
"Terus kami berdua tinggal di mana kalau bukan di sini, kek?"
Ahmad menatap langsung mata Rizal dalam-dalam. "Kamu dan adikmu bisa tinggal di rumah jaga yang ada di samping istal! Tempat itu jauh lebih layak, dari tempat ini! Di rumah jaga itu ada dua kamar, dapur, kamar mandi, dan listrik! Tempat ini sungguh tidak layak untuk perkembangan anak-anak! Cepat kemasi barang-barangmu!"
"Baik kek!" Rizal mengangguk patuh, tidak lama Rizal keluar dari gubuk itu membawa dua buah kardus. "Sudah kek!"
Rizal mengerutkan dahinya melihat dua kardus bekas mi instan. "Apa itu?"
"Ini berisi baju saya dan baju adik, kek! Kan tak ada lemari!"