"Dokter Riza?"
Prang….
Saking terkejutnya membuat aku tak sadar, jika kakiku ternyata melangkah mundur. Secara kebetulan, di belakangku ada sebuah pot bunga yang tak sengaja tertabrak oleh tubuhku. Sehingga mengeluarkan suara bising yang sangat tidak aku inginkan.
Syok bukan main, karena Dokter Riza ternyata ada di balik kejahatan om Juna, pantas saja dia tidak katakan apapun saat melakukan pemeriksaan terhadap papah. bahkan racun yang selalu di berikan om Juna, Dokter Riza coba sembunyikan. acuh seakan tidak terjadi apa-apa dengan kesehatan papah.
"Siapa itu?" Tiba-tiba om Juna berteriak ke arahku. Aku yakin om Juna mendengar suara pecahan beling dari pot bunga yang barusan aku tabrak.
Tidak mau ketahuan, aku harus segera pergi dari tempat ini. Atau mencari tempat untuk sembunyi dari penglihatan om Juna. Padahal aku mau membereskan dulu pecahan ini, namun aku mendengar langkah kaki yang datang menghampiri membuat aku urungkan niat ku.