"Apa ini sayang? kamu dapat rekaman apa? dapat masalah apa? Apa semuanya berhubungan dengan pernikahan kita?" Tanya Alexa sampai menatapku yang sesekali dialihkan pada ponselnya.
"Iya. Semuanya ada hubungan dengan hubungan kita, harga diri, kita pernikahan kita, dan semuanya. Tapi kamu janji dulu sama aku, sebelum kamu mendengarkan rekamannya. Janji sama aku, kalau kamu tidak akan menjadi murka. Ingat, jangan terlalu syok, jangan sampai kamu kepikiran tentang masalah ini! Jangan marah, benci sama semua yang ada di situ, Kamu tidak boleh! Kamu harus tetap mencintai, juga menyayangi sesuatu yang ada di rekaman itu." Terangku mencoba untuk meminta Alexa tidak terlalu marah terkait rekaman itu.
Aku meminta Alexa agar dia tidak marah bahkan membenci sesuatu yang berhubungan dengan yang ada pada rekaman ponselnya. Mungkin bukan sama rekaman itu, tapi pada orang yang sedang berbicara dan yang melakukan penjebakan sialan itu terhadapnya.
