Kami sangat berharap jika pak Gerry menghentikan ucapannya, atau dia bahas tentang masalah yang lain. mungkin aku akan sangat berterimakasih kepada pak Gerry jika dia mau melakukan itu. Meskipun aku sudah berusaha untuk bisa menerima kenyataan, nyatanya hati ini masih berat untuk melepas Ara.
Ketika aku mendengar ucapan pak Gerry, mendadak kepalaku menjadi pusing. merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhku. Semua anggota tubuhku seakan tidak bisa merasakan apa-apa, rongga kulitku seperti sudah penuh tertutupi dengan bulir keringat dingin yang membuat aku mati rasa.
"Aauuu! Kakak, sakit!" Terik Ara yang tiba-tiba berusaha melepaskan tangannya dari genggamanku.
"Sakit? Memangnya kakak ngapain kamu, dek? Kakak hanya memegang tanganmu," sahutku sambil menatap Ara dengan kebingungan.
"Iya jika kakak hanya memegang tanganku, tapi jangan keras-keras dong! Sakit tahu." Protes Ara dengan wajah yang ditekuk.