Dinginnya suasana fajar kali ini terasa menembus kulit dan menusuk tulang. Sangat dingin, benar-benar dingin hingga tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Biasanya disaat seperti ini, aku tengah terlelap di ranjangku yang empuk dengan berselimut tebal. Namun, sekarang ini aku tidak lagi berada di rumahku yang mewah itu.
Aku sedang berada di jalanan bersama mama dan kami pun menggigil kedinginan. Kami berdua berjalan kaki menuju ke sebuah perumahan warga, dan berniat untuk mencari rumah kontrakan sementara. Kami terus menyusuri setiap perumahan yang ada, sambil terus mencari informasi jikalau ada seseorang yang hendak menyewakan rumahnya. Namun, kami belum menemui satu orang pun yang mempunyai info tentang rumah kontrakan tersebut.