"Meisya, kamu kenapa?"
Meisya mendengar bahwa ada seseorang yang memanggil namanya. Tetapi, dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
Meisya hanya merasakan bahwa saat dia mulai menutup matanya dan hendak jatuh pingsan, ada seseorang yang menangkap tubuhnya. Namun, Meisya sudah tidak bisa melihat siapa orang yang telah menolongnya itu. Dia hanya mendengar suaranya saja. Setelah itu, Meisya pun segera tak sadarkan diri.
Setelah cukup lama Meisya tak sadarkan diri akhirnya,
"Sayang, bangun! Kok kamu bisa pingsan lagi sih? Ayo bangun dong, Sayang!"
Meisya bisa mendengar bahwa ada suara yang memanggilnya. Ya, Meisya sangat mengenal suara itu. Itu adalah suara mamanya. Dia merasakan bahwa ada sesuatu yang tengah mengalir hangat di tangannya. Dia juga merasakan kalau rambutnya sedang dibelai dengan penuh kasih sayang. Tentu saja Meisya sangat mengenal belaian kasih sayang itu. Kasih sayang seorang mama yang tidak ada tandingannya.