"Meisyaaa." jerit Clara.
Clara menangis dengan tersedu-sedu. Meisya menatap kondisi Clara yang begitu menyedihkan. Dia segera merangkul sahabat yang sangat dirindukannya itu. Meisya menumpahkan semua airmata nya dalam pelukan Clara.
Clara pun demikian. Dia membalas rangkulan Meisya dengan sangat erat. Dia menangis sejadi-jadinya.
Kedua sahabat itu saling menangis dan berangkulan satu sama lain. Meisya benar-benar tidak percaya dengan kondisi Clara saat ini. Kenapa dia bisa seperti ini?
Meisya sangat terpukul saat mengetahui kondisi sahabatnya itu.
Kemudian Meisya melepaskan pelukannya dari Clara. Dia mencium pipi sahabatnya yang tampak lusuh dan dekil itu.
"Jangan cium aku, Mei. Aku bau. Aku dekil. Kamu akan jijik kalau dekat-dekat denganku." kemudian Clara segera berjalan mundur.
"Kamu ngomong apa Ra? Aku kangen banget sama kamu. Apa kamu nggak kangen sama aku? Aku tuh sayang sama kamu Ra. Huhuhuhu." Meisya berkata sambil menangis.