Meisya mempersilahkan perawat tersebut untuk pergi. Dia segera berbaring di tempat tidurnya. Meisya masih tidak percaya bahwa Rangga yang sedari tadi berbincang-bincang dengannya adalah seorang ahli bedah. Ya dia dokter bedah terbaik di rumah sakit F.
"Hem.. bukan salah aku dong. Dokter itu kan nggak pakai seragam kedokterannya. Jadi aku kan nggak tahu kalau dia itu dokter. Kalau saja aku tahu kan, aku pasti akan menjaga sikap." gumam Meisya.
Kemudian Meisya segera mengacuhkan masalah dokter itu. Sekarang lebih baik dia istirahat dan tidur saja. Semakin dia istirahat maka akan semakin cepat dia bisa pulih. Dan akan semakin cepat juga dia untuk pulang dan bertemu dengan mamanya.
Meisya tersenyum membayangkan mamanya. Akhirnya dia pun segera tertidur.
Sementara itu di rumah Mama Ningrum...
Om Burhan segera memarkirkan mobilnya dihalaman rumah kakaknya itu. Dengan langkah gontai Om Burhan segera masuk kedalam rumah.