"Kamu.. siapa?" tanya Meisya lirih.
Dia melihat seorang cowok yang sangat tampan sedang menatap Meisya dengan pandangan iba.
"Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya seseorang yang kebetulan lewat dan aku melihat kamu menangis disini." kata cowok tampan itu.
Meisya tidak terlalu memperhatikan perkataan cowok tampan itu. Entah mengapa tiba-tiba dia teringat akan Vino. Kemana sebenarnya Vino? Kenapa dia meninggalkan Meisya seorang diri didalam mobil?.
Tak terasa Meisya mulai meneteskan lagi air matanya. Dia merasa sangat merindukan Vino.
"Eh.. kenapa nangis lagi? Sini aku bantuin berdiri." kata cowok tampan itu sambil mengulurkan tangan kearah Meisya.
Meisya menatap cowok yang ada di hadapannya itu dengan ragu. Kemudian cowok itu segera duduk di sebelah Meisya.
"Kenapa nggak mau aku tolongin? Kamu takut kalau aku ini orang jahat?" tanya cowok itu sambil melirik Meisya.
"Eng.. enggak kok. Nggak gitu." jawab Meisya gugup.